Sejarah Tembok Besar Cina penuh dengan kisah-kisah menarik yang sering kali bercampur antara fakta dan mitos. Memahami perbedaan ini membantu kita menghargai warisan budaya yang menakjubkan ini dengan lebih baik. Berikut adalah lima fakta dan mitos seputar sejarah Tembok Besar Cina.
Tembok Besar Cina memiliki panjang lebih dari 21.000 km jika dihitung semua bagiannya. Pembangunan ini melibatkan banyak dinasti, mulai dari Dinasti Qin hingga Dinasti Ming. Struktur ini tidak dibangun sebagai satu kesatuan melainkan berkembang bertahap.
Fungsi utama Tembok Besar Cina adalah sebagai pertahanan dari serangan musuh dari utara. Selain itu, tembok ini juga digunakan untuk mengirim pesan antar pos melalui sistem sinyal berupa api dan asap. Ini membantu mengoordinasikan pertahanan dan memantau pergerakan musuh.
Pembangunan Tembok Besar Cina melibatkan kerja keras ribuan pekerja, termasuk tentara dan tahanan. Banyak di antara mereka tewas karena kondisi kerja yang keras, cuaca ekstrem, dan kekurangan makanan. Oleh sebab itu, tembok ini sering disebut sebagai “makam terpanjang di dunia.”
Tembok Besar Cina tidak hanya satu jalur lurus yang panjang. Strukturnya terdiri dari cabang-cabang, menara penjaga, dan benteng-benteng kecil yang tersebar di seluruh Cina. Ini mengikuti topografi wilayah yang sangat beragam, mulai dari pegunungan hingga dataran rendah.
Pada tahun 1987, UNESCO menobatkan Tembok Besar China sebagai Situs Warisan Dunia. Pengakuan ini menegaskan pentingnya tembok sebagai simbol kekuatan budaya, ketahanan, dan keajaiban arsitektur.
Salah satu mitos paling terkenal adalah bahwa Tembok Besar Cina dapat dilihat dari luar angkasa tanpa bantuan alat khusus. Meskipun terdengar luar biasa, kenyataannya, tembok ini sulit dilihat dari orbit rendah Bumi dengan mata telanjang karena warna dan materialnya yang serupa dengan lingkungan sekitarnya.
Mitos lainnya adalah bahwa Tembok Besar Cina dibangun dalam satu proyek besar. Tembok ini sejatinya dibangun secara bertahap oleh berbagai dinasti selama berabad-abad. Setiap bagian ditambahkan menyesuaikan kebutuhan pertahanan dan situasi politik pada masa itu.
Ada anggapan bahwa seluruh Tembok Besar Cina dibuat dari batu. Padahal, material yang digunakan sangat bervariasi tergantung pada lokasi dan ketersediaan sumber daya. Beberapa bagian dibuat dari tanah, kayu, atau bata yang diperkuat.
Banyak yang percaya bahwa Tembok Besar Cina hanya dibangun untuk pertahanan. Meskipun fungsi pertahanan menjadi alasan utamanya, tembok ini juga digunakan sebagai jalur komunikasi, pengawasan perdagangan, dan pengaturan pajak di sepanjang Jalur Sutra.
Beberapa orang mengira seluruh Tembok Besar masih berdiri kokoh hingga sekarang. Faktanya, banyak bagian tembok telah rusak dan hilang seiring waktu karena erosi, pencurian batu, dan minimnya perawatan di beberapa area terpencil.
Tembok Besar Cina adalah salah satu karya manusia yang paling mengesankan dalam sejarah. Fakta dan mitos seputar tembok ini menciptakan daya tarik tersendiri. Memahami perbedaannya membantu kita lebih menghargai kompleksitas sejarah, fungsi, dan signifikansi Tembok Besar Cina sebagai warisan budaya yang tak ternilai.
Anda pernah mendengar tentang Tower of London? Bangunan ikonik ini bukan sekadar menara tua di…
Marina Bay Sands adalah salah satu ikon dunia yang langsung membuat siapa pun terpana. Berdiri…
Anda mungkin pernah melihat gambar Sydney Harbour Bridge dalam kartu pos atau panduan wisata Australia.…
Sebagai salah satu destinasi ikonik di Venesia, Saint Mark's Basilica adalah bukti nyata keindahan arsitektur…
The Colosseum Roma, atau dikenal juga sebagai Flavian Amphitheatre, adalah salah satu ikon paling terkenal…
Bayangkan berdiri di puncak bukit yang menyuguhkan panorama indah Kota Athena, dengan deretan bangunan bersejarah…